Pages

Selasa, 24 April 2012


TUGAS AKUNTANSI II
AKTIVA TETAP DAN DEPRESIASI
 
AKTIVA TETAP

Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.[1] Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.

Aktiva tetap terbagi atas dua kelompok utama,yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud, konsep-konsep aktiva tetap yang disajikan berikut ini adalah konsep aktiva tetap berwujud. Kusnady dkk (1996:528)mendefinisikan aktiva tetap sebagai : semua benda yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki nilai guna ekonomis serta mempunyai umur(massa)manfaat lebih dari satu tahun .
Macam-macam Cara Perolehan Aktiva Tetap
Seperti sudah saya sampaikan pada artikel-artikel sebelumnya, aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, diantaranya (yang paling sering terjadi):
Dibeli tunai (kontan)
Dibeli dengan mencicil (kontrak jangka panjang)
Dibeli dengan saham
Dibangun Sendiri Pertukaran
Aktiva memiliki tiga karakteristik utama yaitu, memiliki manfaat ekonomi dimasa mendatang, dikuasai oleh suatu unit usaha, hasil dari transaksi masa lalu.  Aktiva tetap lazimnya dicatat sebesar harga perolehannya.   Aktiva tetap juga disusutkan  dengan mengunakan  harga perolehan aktiva tersebut kemudian dibebankan kepada periode-periode dalam masa penggunaannya.   Penyusutan aktiva tetap  dicatat sebagai berikut, debet pada perkiraan beban penyusutan dan kredit pada perkiraan akumulasi penyusutan. Sedangkan yang dimaksudkan dengan perputaran aktiva tetap yaitu “Posisi aktiva tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap  yang dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aktiva tetap bersih“

KLASIFIKASI AKTIVA TETAP

Aktiva tetap dapat digolongkan menjadi empat kelompok,yaitu :
1.      Tanah,seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan.
2.      Perbaikan tanah,seperti jalan-jalan di seputar lokasi perusahaan yang dibangun perusahaan,tempat parker,pagar dan saluran air bawah tanah.
3.      Gedung,seperti gedung yang digunakan untuk kantor,took,pabrik,dan gudang.
4.      Peralatan,seperti peralatan kantor,peralatan pabrik,mesin-mesin,kendaraan dan meubel
Tanah
Harga perolehan harga tanah meliputi :
1.      Harga beli tunai tanah
2.      Biaya balik nama
3.      Komisi perantara
4.      Pajak atau pungutan lain yang harus dibayar oleh pembeli.
Perbaikan Tanah
Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang di lakukan sampai perbaikan siap untuk digunakan sebaimana dimaksud dengan perbaikan.

Gedung
Semua pengeluaran yang berhubungan dengan pebelian atau pembangunan dengan pembelian atau pembangunan sebuah gedung harus dibebankan pada rekening gedung.



Peralatan
Harga perolehan peralatan terdiri dari harga beli tunai,biaya pengangkutan dan biaya asuransi selama dalam pengangkutan yang dibayar oleh pembeli.

KONSEP DEPRESIASI
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara rasional dan sistematis, pengalokasian harga perolehan diperlukan agar dapat dilakukan penandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya, sebagaimana diminta oleh prinsip penandingan.

menentukan depresiasi

Faktor-faktor yang menentukan beban depresiasi adalah biaya awal, nilai sisa dan usia kegunaan. Depresiasi hanya dapat diperkirakan karena dia tergantung dari beberapa perubahan unsur-unsur yang potensial. Nilai sisa adalah nilai apapun yang tetap ada setelah aktiva dihentikan. Perhitungan depresiasi berdasarkan biaya awal dikurangi nilai sisa. Beberapa metode digunakan untuk menghitung depresiasi. Metode garis lurus adalah yang paling terkenal. Metode-metode depresiasi yang berbeda dapat digunakan untuk informasi laporan keuangan dan keperluan pajak.

METODA –METODA DEPRESIASI
1.      metode garis lurus
Metode garis lurus untuk depresiasi membebankan jumlah yang sama dari depresiasi untuk setiap periode selama usia kegunaan aktiva tersebut. Dia ditentukan dengan cara mengurangkan nilai sisa dari biaya awal dan membaginya dengan jumlah tahun dari perkiraan usia. Oleh karena kemudahannya, maka dia merupakan metode yang paling banyak digunakan.
2.      metode unit produksi
Metode unit produksi menentukan beban depresiasi berdasarkan jumlah aktiva yang digunakan. Panjangnya usia dari suatu aktiva ditunjukkan dalam bentuk kapasitas produksi. Biaya mula-mula dikurangi nilai sisa apapun dibagi dengan kapasitas produksi untuk menentukan tingkat depresiasi unit produksi pemakaian per unit. Sebagai contoh, pemakaian unit-unit dapat diperlihatkan dalam kuantitas barang-barang yang diproduksi, jumlah jam yang digunakan, sejumlah pemotongan, jumlah mil yang dikendarai atau muatan ton. Beban depresiasi dalam suatu periode ditentukan dengan cara mengalikan pemakaian tingkat tetap unit produksi. Metode depresiasi ini umumnya digunakan ketika pemakaian aktiva berubah-ubah dari tahun ke tahun.
3.      metode saldo menurun
Metode saldo menurun (dikenal juga sebagai saldo menurun ganda) merupakan bentuk yang popular untuk mempercepat depresiasi. Tingkat yang digunakan biasanya dua kali dari tingkat yang digunakan oleh metode garis lurus. Metode ini tidak memperhitungkan perkiraan nilai sisa dalam menentukan tingkat depresiasi atau menghitung depresiasi secara periodik. Meskipun demikian, suatu aktiva tidak dapat didepresiasikan melebihi perkiraan nilai sisa. Beban depresiasi adalah lebih tinggi di tahun pertama, dan menjadi lebih kecil di tahun berikutnya.
4.      metode jumlah angka tahun
Metode jumlah angka tahun merupakan bentuk lain untuk mempercepat depresiasi. Depresiasi tahunan dihitung dengan cara mengurangi nilai sisa dari biaya sebenarnya, dan mengalikan jumlah ini dengan angka pecahan dari depresiasi. Penyebut pecahan adalah jumlah angka tahun dari usia kegunaan; untuk usia 5 tahun, penyebutnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =15. Pembilangnya adalah tahun dengan urutan mundur. Untuk tahun pertama, pembilangnya adalah 5 dan pecahannya adalah 5/15.

membandingkan metode-metode depresiasi

Metode-metode depresiasi yang berbeda memberikan hasil yang berbeda juga, dan dalam beberapa keadaan kegunaan dari metode depresiasi tertentu disarankan. Ketika penggunaan aktiva berfluktuasi dari waktu ke waktu, metode unit produksi dianjurkan. Untuk aktiva yang kegunaannya menurun lebih awal, dan mereka ditujukan terhadap biaya pemeliharaan yang tinggi sehubungan dengan bertambahnya usia mereka, maka bentuk dari depresiasi yang dipercepat harus digunakan, misalnya metode saldo menurun dan jumlah angka tahun.

depresiasi dan pendapatan pajak

Untuk kepentingan pajak, metode depresiasi garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun, dan unit produksi diperkenankan sebelum tahun 1981. Antara tahun 1980 dan 1987, baik metode garis lurus maupun Sistem Pemulihan Biaya Dipercepat / Accelerated Cost Recovery System (ACRS) dapat digunakan. Undang-undang Perbaikan Pajak / The Tax Reform Act tahun 1996 merevisi ACRS dengan menyediakan daftar nilai depresiasi untuk delapan kelas aktiva pabrik. Penggunaan metode depresiasi dipercepat mengurangi kewajiban pajak dan meningkatkan aliran kas.

meninjau kembali perhitungan depresiasi

Oleh karena depresiasi merupakan perkiraan, maka dia perlu sering direvisi secara periodik selama kehidupan aktiva. Kesalahan dalam memperkirakan nilai sisa, tahun-tahun umur kegunaan, ataupun keduanya memerlukan suatu revisi. Revisi dari depresiasi hanya mempengaruhi beban depresiasi di masa yang akan datang.

membukukan beban depresiasi

Ketika depresiasi dibukukan, perkiraaan Beban Depresiasi didebitkan, dan Akumulasi Depresiasi dikreditkan. Akumulasi Depresiasi merupakam perkiraan lawan/pengganti aktiva yang menurunkan nilai aktiva pabrik. Penggunaan perkiraan lawan/pengganti membolehkan aktiva untuk diperlihatkan pada biaya, dan dengan demikian memberikan perhitungan yang lebih mudah jika suatu revisi diperlukan atau metode depresiasi yang berbeda digunakan. Pada saat suatu aktiva terjual, maka seluruh perkiraan yang berhubungan dengan depresiasi aktiva tersebut disesuaikan.



metode penyusutan gabungan

Metode depresiasi penyusutan gabungan menentukan depresiasi dari sekelompok aktiva pabrik yang sama dengan menggunakan suatu nilai tunggal. Nilai ini ditentukan dengan cara membagi depresiasi tahunan dengan biaya total yang sebenarnya dari aktiva. Meskipun peralatan tertentu dalam kelompok mungkin ditanbahkan dan diberhentikan, metode ini mengasumsikan bahwa gabungan tersebut akan tetap didak berubah. Keuntungan dan kerugian dari pemberhentian atau pelepasan aktiva tidak diakui.

PENGGUNAAN AKTIVA TETAP
Penggunaan aktiva tetap (utilization) adalah 2nd phase dari siklus hidup aktiva tetap. Pada masa inilah aktiva tetap diharapkan berproduksi, menghasilkan output dan memberikan hasil kembali (gains / laba / profit / earning) atas cost yang pernah dikeluarkan pada masa perolehannya.
Namun demikian, setiap revenue yang dihasilkan tentunya memerlukan adanya pengorbanan, yang dalam suatu transaksi lumrah kita sebut sebagai beban/biaya (expenses) maupun harga pokok (cost).
Untuk berproduksi, menghasilkan output yang pada akhirnya menghasilkan revenue, aktiva tetap harus dipekerjakan (occupied) secara maksimal. Ada aktivitas-aktivitas.
Atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada suatu aktiva tetap, ada 2 (dua) konsekwensi utama yang akan timbul :

1. Adanya pengeluaran (expenditure) untuk pemeliharaan (maintenance), perbaikan (repair/betterment), penggantian komponen (replacement), turun mesin (overhaul).
2. Adanya penurunan fungsi sekaligus berkurangnya umur ekonomis atas aktiva tetap yang dipergunakan, yang biasa kita kenal dengan PENYUSUTAN (depreciation)

 1). Pemeliharaan (Maintenance)

Tindakan atau aktivitas yang ditujukan “hanya” untuk membuat suatu aktiva tetap berfungsi sebagaimana mestinya disebut dengan PEMELIHARAAN (Maintenance), dan pengeluaran yang timbul hendaknya di bebankan (dijadikan biaya) pada periode yang sama.

Apakah boleh dikapitalisasi ? (jawabannya ada di akhir sub pokok bahasan ini)

Contoh Kasus :

PT. Royal Bali Cemerlang, membayar sebesar Rp 75,000,- untuk membersihkan 1 unit AC di ruangan Accounting sekaligus menambah Freon sebanyak 5 psi.

Jelas bisa kita lihat bahwa aktivitas ini adalah dimaksudkan hanya untuk membuat AC tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka atas pengeluaran tersebut dicatat sebagai berikut :

[-Debit-]. Office Maintenance = Rp 75,000,-

[-Credit-]. Petty Cash = Rp 75,000,-

2). Perbaikan (Repair/betterment)
Perbaikan (repair) diperhitungkan sebagai aktivitas yang lebih besar dibandingkan dengan pemeliharaan (maintenance). Dikatakan perbaikan (repair) apabila; untuk membuat aktiva tersebut berfungsi sebagaimana mestinya diperlukan tindakan pemulihan kondisi atas bagian/sparepart/komponen yang mengalami penurunan fungsi, akan tetapi belum diperlukan suatu penggantian.

Contoh Kasus :
Dari kasus yang sama di atas, akan tetapi tehnisi AC perlu melakukan penyambungan kabel ulang dan melakukan pengelasan pada pangkal pipa selang yang sudah mengalami korosi ringan. Untuk itu PT. Royal Bali Cemerlang harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 350,000,-
Dapat kita lihat bahwa tindakan ini tidak hanya sekedar melakukan pemeliharaan (maintenance) melainkan sudah terjadi aktivitas perbaikan (repaires). Untuk itu PT. Royal Bali Cemerlang melakukan pencatatan sebagai berikut :
[-Debit-]. Akumulasi penyusutan AC = Rp 350,000,-
[-Debit-]. Office Maintenace = Rp 75,000
[-Credit-]. Petty Cash = Rp 425,000,-

3). Penggantian Komponen (replacement)
Istilah penggantian komponen (replacement) jelas artinya. Ditandai dengan adanya penggantian atas satu komponen atau lebih dari suatu aktiva tetap.
Contoh Kasus :
Bagian IT menemukan salah satu mouse computer tidak berfungsi lagi, dan sebuah DVD RW pada computer yang lain juga tidak berfungsi, untuk itu diperlu dilakukan penggantian terhadap kedua kompenen tersebut secara terpisah. Dari nota pembelian komponen terlihat harga mouse adalah Rp 35,000,- sedangkan harga DVD RW adalah Rp 450,000,-
Atas transaksi tersebut, dilakukan pencatatan sebagai berikut :
[-Debit-]. Maintenance = Rp 35,000,-
[-Debit-]. Akumulasi penyusutan Computer = Rp 450,000,-
[-Credit-]. Petty Cash = Rp 485,000,-


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites